CINTA

Otakku adalah carik-carik kertas,
yang tercoret, terburai oleh kata
Denting waktu nyaring terdengar
Jarum jam menunjuk angka 5 pagi

Dinginnya hawa menusuk tulang rusuk
Terbentang oleh cinta, membusung oleh rasa
Terlena dalam lamunan

Mata berbinar menerawang
menerobos celah jendela kereta,
hijau sawah menyejukkan kalbu
Aku pergi berbekal lekat dan nekad
Kebawa selalu ‘CINTA’ yang tak pernah kumengerti
‘CINTA’ yang penuh TANYA dan MISTERI
Ini adalah kehendakmu ya RABBI

Lukisanmu lewat kanvas fana ini
Tidak akan pernah habis dimengerti
Penuh warna, penuh makna

Langit merangkul bumi
Cinta merengkuh hati
Semesta mungil yg kau cipta untukku
Berbinar terang, teduh, indah penuh warna
Kau bangun puri kecil
nan sederhana dalam kalbuku
Puri kecil tuk putri luguku
Yang kau rajut lewat asa, duka & gembira

Kau hadir dalam kebingunganku
Berjalan tanpa arah, gontai dalam pegangan
Namun aku terus mengarahkanmu, memegangmu,
memelukmu dan aku selalu disini, disisimu

Kertas, pena, bantal & guling
Engkau adalah sahabat sejatiku
Yang selalu tau dan mengerti
Saat kumenangis, kau siap jadi sandaranku
Saat ku gundah, kau siap mendengarkanku
Buliran embun pagi menyeruak tidurku
Dingin, beku, mencengkeram kesunyianku

‘CINTA’, ‘CINTA…..
Tetaplah sebuah anugrah terindah
Yang hanya bisa dimengerti oleh hati
Biarlah semua ini menjadi getar pertama
Yang tergores dengan tinta emasmu
Yang selalu menyinari langkah-langkahku
Membimbingku kearah jalan terang
Jalan yang engkau kehendaki

Berjalanlah engkau sesuai dengan nuranimu
Ikutilah langkah kakimu
Jika kita sepasang merpati
Angin akan selalu menyatukan kita
Menarik sayap-sayap kita
Membentangkannya lebar-lebar
Hingga kita siap terbang jauh tinggi ke awan
Mengarungi samudra, menaklukkan gunung,
menembus carkawala

Pada akhirnya ..
Kita tak mampu lagi mengepakkan sayap
Bumi, Tanah, Darah
Akan menyatu dan tak akan terpisahkan lagi

SELAMANYA …..

2 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.