Audiophile – Saatnya Manjakan Telinga

Setelah cukup lama mencoba mencari kualitas suara dari berbagai gadget yang mendukung audio. Akhirnya mau tidak mau telinga sudah mulai kebal dengan audio bawaan handphone. Kualitas sudah mulai dibutuhkan dan penting, jadi bukan sekedar asal bunyi saja. Jika sebelumnya sempat terkagum-kagum dengan audio player bawaan HP terutama seri W besutan Sony Ericsson (SE).

Dari mulai zamannya W900i dan saudara-saudaranya yang mengusung Megabass sebagai trade mark mereka hingga clear audio – clear bass dari seri W seri terakhir sempat terbersit kalau W series tetap unggul dari kualitas suara (Sound Quality/SQ) dibanding merek lain (IMHO). Namun jika jeli melihat perkembangan handphone-handphone seri khusus musik, kualitas SE memang cocok untuk orang yang suka bass besar (Basshead). Berawal dari inilah telinga sudah menuntut lebih. Bukan sekedar bass yang jedag jedug dan suara lantang penyanyi saja yang saya butuhkan. Namun detail suara dari masing-masing sumber musik dan vokal harus terdengar detailnya satu persatu.

Iseng punya iseng cari dari mbah google dan nimbrung di beberapa forum akhirnya mencoba mencari Digital Audio Player (DAP) dengan harga terjangkau namun kualitas suara terbaik. Selain itu DAP juga harus bisa di ‘oprek’ karena saya suka ngoprek hehehe…

Baca sana sini sebagai pemulai yang ingin ‘naik level’ memutuskan DAP dari Sandisk yaitu Sansa Clip+. Alasan utama DAP ini masuk sebagai sebagai best DAP . Selain itu Sansa Clip+ juga bisa di ‘Rockbox’. Pelan-pelan belajar memahami istilah-istilah audio.

Untuk mendukung kualitas suara agar benar-benar optimal diperlukan beberapa kelengkapan lainnya. Headphone, headphone amplifier mutlak diperlukan untuk mengangkat power suara serta detail yang diinginkan. Karena budget yang minim dan berdasarkan informasi dari sana sini headphone alternatif yang memungkinkan diantaranya Sennheiser HD201, HD202, dan Philips SHP 2700. HD 201 kualitas lebih mirip SHP 2700. Sehingga untuk melengkapi uji coba headset ini saya mengambil HD202 (Basshead) dan SHP 2700 (Over all) agar bisa menjadi pembanding.

Sansa Clip+
Sansa Clip+

Untuk Head Amp saya memilih DBE PA20 dan Fiio E5. Keduanya memang mantap. DBE PA20 lumayan mengangkat power dan detail. Sedangkan E5 wide sound lebih terasa, namun detail sedikit tereduksi. Bagi yang doyan bass E5 ada fasilitas Bass Boost untuk meningkatkan suara bass.

Agar kualitas benar-benar prima, langkah awal langsung melakukan RockBox di Sansa Clip+ dan Burn In kedua Headset. Hingga saat ditulis kualitas suara sudah lumayan prima dan puas. Paling tidak telinga sudah lebih dimanja. Bass deep, staging, dynamic sound, dan detail pelan-pelan sudah terasa.

Untuk mendapatkan kualitas suara yang lebih bagus, putar lagu MP3 dengan bitrate 328kbps. Atau lossless format macam FLAC audio. Dijamin pasti orgasme. Mendengarkan detail musik dan kualitas bass yang dalam. Hgrrrrrr…..

Fiio E5
Fiio E5

Mau kualitas lebih lagi … ? siapin dana hingga jutaan rupiah. Kepuasan memang tidak bisa dihargai dengan apapun …. Oh iya .. penjelasan panjang lebar ini berlaku untuk DAP yang portable ya, bukan untuk home edition.

Semoga sedikit sharing ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan yang ingin naik kelas dari TK ke SD.

Artikel berikutnya akan saya posting tentang “ROCKBOX” di Sansa Clip+ baik yang manual ataupun dengan menggunakan Rockbox Utility.

Istilah : Audiophile adalah istilah bagi hobbyist yang mencari produk audio berkualitas tinggi melalui high end electronic device.

Add a Comment

Your email address will not be published.