Trapping, Bleed & Overprinting
|Judul di atas mungkin sudah familiar buat sebagian orang yang sudah bergelut di dunia cetak mencetak. Terutama cetak konvensional. Namun, pada kenyataannya masih banyak desainer yang belum mengerti atau mungkin tidak mau mengerti. Kelihatannya sepele, namun jika tidak diperhatikan akan berakibat fatal. Tiga istilah tersebut hanya sebagian kecil dari hal-hal yang harus diperhatikan untuk dapat menghasilkan cetakan yang benar (belum bagus). Masih banyak faktor sebenarnya yang harus dipahami untuk menghasilkan cetak yang optimal. Oke, agar tidak betele-tele langsung saja sedikit saja jelaskan.
Trapping
Trapping adalah suatu istilah yang digunakan untuk menghindari atau meminimalisasi pergeserah warna cetak yang menumpuk (miss register). Kebanyakan digunakan pada logo, atau tulisan yang menumpuk pada obyek yang kontras, atau penggunaan warna-warna solid (special color). Setelah diberi Trapping, biasanya terlihat seperti ada outline. Besarnya Trapping berkisar 0.2mm – 0.5mm, bergantung bahan cetak dan jenis cetakan. Cetak dengan kuantiti sedikit mungkin tidak begitu masalah, tapi bagaimana jika cetakan dalam jumlah ribuan atau bahkan jutaan, tentu resiko miss register sangat mungkin terjadi. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini.

Bleed
Dalam membuat desain, terutama desain yang diperuntukkan untuk cetak konvensional, diperlukan persiapan yang matang. Saya coba memberi contoh ilustrasi sederhana. Jika kita membuat poster dengan ukuran jadi adalah A3 (297mm x 420mm), maka diperlukan bleed 2mm – 5mm keliling. Secara mudah saya anggap bleed sebesar 5mm. Maka saat kita membuat desain ukuran cetaknya adalah (297+10)x(420+10) atau 30,7cm x 43cm. Fungsi bleed disini adalah memberi area potong, sehingga obyek cetak yang sesungguhnya tidak terpotong atau hilang. Secara gampangnya adalah memberi area lebih pada desain kita yang dipersiapkan untuk area potong. Lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah.



Overprinting
Overprinting adalah suatu metode untuk menumpukkan warna pada sistem warna cetak. Trapping biasa juga didapat dengan menggunakan overprinting. Warna hitam biasanya secara default sudah di setting menjadi overprinting. Biasanya digunakan pada kondisi-kondisi tertentu, namun jika tidak diperlukan jangan sekali-sekali menggunakan overprinting, warna yang dihasilkan akan berubah dan akan bercampur antara warna foreground dan background. Overprint biasanya sudah terdapat di setiap aplikasi grafis. Lebih jelasnya perhatikan ilustrasi gambar di bawah.

Semoga sedikit yang saya bagikan di atas bermanfaat.
sangat menarik, terima kasih
terimakasih atas bantuannya
terimaksih mas atas penjelasannya. sanagt membantu 😀
Senang bisa membantu.
apa yang harus dilakukan sebelum mencetak atau membuat plate cetak supaya pada waktu di cetak tidak terjadi trapping dan overprint.
tolong di beri contoh pada saya print atau membuat plate supaya tidak terjadi trapping dan overprint.
terimakasih mas den bagus.
walau lambat tapi karena saya baru liat ttg blog ini.
Trapping dan overprint bukan untuk dihindari. Tetapi digunakan saat memang diperlukan. Kedua proses tersebut bagian dari pra cetak. Jadi harus diperhatikan benar2 diperhatiin.
wah ini baru tau setelah ada yang tanya tentang bleed hehe agak bingung pertamanya, tp untung diberi penjelasan dg gambar jd langsung klik .. tengyu2 mas
Sama-sama, alhamdululillah kalau bermanfaat.