Menjemput Impian

MENJEMPUT IMPIAN

Tanpa Pilihan dan Mimpi

Hidup terkadang memang tidak ada pilihan bagi sebagian orang. Bahkan terkadang seolah tidak berhak memiliki impian. Namun alangkah meruginya seseorang tatkala begitu banyak pilihan justru ia tak mau memilih yang terbaik untuk dirinya.

Meskipun begitu, manusia tetap dihadapan pada pilihan. Mau jadi apa diri kita, mau seperti apa cerita hidup kita. Happy ending atau sad ending?

Takdir

Tatkala berbicara takdir, bukan berarti kita pasrah tanpa upaya untuk menjadi lebih baik. Bahkan saat rezeki sudah ditetapkan oleh Allah sekalipun kepada seluruh makhluk hidup. Itu saja masih diharuskan untuk menjemputnya, mengupayakan melalui ikhtiar serta doa.

Jalan Hidup

Takdir dan jalan hidup itu beda. Saat kita sudah berusaha berangkat pagi sekali untuk menghindari macet, justru terlambat karena ban motor bocor kena paku serta jauh dari tukang tambal. Inilah takdir, sesuatu yang sudah ditetapkan oleh Allah. Tidak bisa ditolak atau dihindari. Sama seperti hidup dan mati. Kita tidak bisa memilih. Tetapi tatkala kita selalu mengeluh gaji gak naik-naik, selalu telat datang dan molor, bisnis mandek, ini bukan takdir. Sesuatu yang masih bisa diupayakan solusi.

Introspeksi Diri

Saatnya bercermin dan introspeksi. Evaluasi perjalanan hidup kita. Perbaiki diri. Ini pilihan kita, jalan hidup kita. Sudahkah melakukan upaya terbaik? Tugas kita memang harus mengupayakan yang terbaik dalam menjemput rezeki, selebihnya, hak prerogatif Allah.

Add a Comment

Your email address will not be published.